CARA MEMBUAT TULISAN ILMIAH SEDERHANA

 

CARA MEMBUAT TULISAN ILMIAH SEDERHANA

I Wayan Sudarta, S.Kep, Ns, M.Kep 

 

Perawat adalah salah satu profesi yang sampai saai ini menjadi dambaan dan sekaligus harapan bagi anak bangsa, karena melalui tangan dingin perawat lah menentukan arah Kesehatan suatu bangsa.  Perawat  bekerja dengan multidisipliner, atau multi profesi, sesuai dengan Undang- Undang kesehatan no 17 tahun 2023, bahwa tenaga kesehatan yang di dalamnya termasuk perawat.  Dalam menjalankan tugasnya sesuai kewenangannya, bahwa perawat dalam ber interaksi dengan masyarakat dalam hal ini pasien maupun keluarganya, selalu memperhatikan serta menunjukan sikap professional, melakukan komunikasi interpersonal, dan selalu update  ilmu sesuai dengan perkembangan iptek.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang perawat , perannya sebagai informator,   educator, konselor dan juga pembaharu.  Pembaharu dalam hal ini adalah ilmu selalu terus berkembang melalui berbagai informasi terkini  yaitu Riset. Riset atau penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi atau pembuktian terkini mengenai segala sesuatu yang terkait dengan  perkembangan penyakit ataupun hal – hal berhubungan  dengan informasi suatu kasus dalam asuhan keperawatan.

Di dunia  saat ini,  perawat  harus menjadi  pembelajar  seumur hidup, mampu  merefleksikan,  mengevaluasi,  dan  memodifikasi  praktik klinis  mereka  berdasarkan  pengetahuan  baru.  Perawat  semakin diharapkan menjadi produsen pengetahuan baru melalui penelitian keperawatan ( Munhall,  2012;  Nieswiadomy  &  Bailey,  2017).


PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

BAGI TENAGA KEPERAWATAN

 

 

 

 

LOGO

 

 

 

 

INSTITUSI / RUMAH SAKIT   …..

YOGYAKARTA

2024

 


 

Contoh Kasus

 

 

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN STROKE NON HEMORAGIK  DI RUMAH SAKIT /KELUARGA )

 

 

Logo

 

 

 

Disusun Oleh:

Bunga

 

 

INSTITUSI …..

TAHUN 2024

 

 

 


1.     Bagian Awal

A.    Halaman Sampul Depan

B.     Halaman Judul

C.     Halaman Pernyataan Keaslian

D.    Halaman Persetujuan

E.     Prakata

F.      Daftar Isi

G.    Daftar Tabel (bila diperlukan)

H.    Daftar Gambar (bila diperlukan)

I.       Daftar Lampiran

2.     Bagian Inti

A.    BAB I : Pendahuluan

1.      Latar Belakang

Menjelaskan tentang fenomena permasalahan pasien stroke NH, upaya-upaya yang dapat dilakukan

2.      Rumusan Masalah

Rumusan masalah berupa kalimat Tanya untuk menyelesaikan masalah. Contoh: bagaimana asuhan keperawatan pasien stroke NH dengan masalah keperawatan Hambatan Mobilitas Fisik di RS Segera Sehat?

3.      Tujuan

a.       Tujuan Umum

Mampu melaksanakan Asuhan  keperawatan pasien stroke NH dengan masalah keperawatan Hambatan Mobilitas Fisik di RS Segera Sehat

b.      Tujuan Khusus

1)      Mampu melakukan pengkajian keperawatan pasien stroke NH dengan masalah keperawatan Hambatan Mobilitas Fisik di RS Segera Sehat

2)      Dst sampai dengan EVALUASI 

4.      Manfaat

Jelaskan manfaat secara teoritis dan praktis. Contoh: secara teoritis: laporan ini dapat menambah wawasan keilmuan dalam …… Secara praktis: dari laporan ini mahasiswa mendapatkan pengalama serta menerapkan teori yang telah dipelajari dalam penanganan kasus stroke NH dengan masalah keperawatan Hambatan Mobilitas Fisik

B.   BAB II: Kajian Leteratur

1.      Konsep Stroke non hemoragik

Tuliskan konsep dari definisi hingga komplikasi secara lengkap dengan referensi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

2.      Konsep Hambatan mobilitas fisik pada pasien stroke

Jelaskan definisi, batasan karakteristik dan factor yang berhubungan.

3.      Konsep Dasar Asuhan keperawatan

Tuliskan konsep dari Pengkajian, Diagnosa, Intervensi Keperawatan (Rencana Asuhan Keperawatan/ Nursing Care Plan), implementasi keperawatan dan Evaluasi Keperawatan.

C.   BAB III: Metode  Penelitian

1.      Desain Penelitian

Tuliskan pengertian desain penelitian, dilanjutkan tentang penjelasan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus menggunakan referensi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

2.      Batasan Istilah

Tuliskan istilah-istilah terkait dengan penelitian ini, misalnya:

“Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian,
maka peneliti sangat perlu memberikan batasan istilah yang digunakan
dalam penelitian ini sebagai berikut :

1.      Asuhan keperawatan

Asuhan keperawatan merupakan …….

2.      Klien

Klien adalah …….

3.      Stroke Non Hemorajik

Stroke Non Hemorajik adalah…….

4.      Hambatan Mobilitas Fisik

Hambatan Mobilitas Fisik adalah ……

3.      Responden / Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah 1 orang dengan masalah sesuai dengan judul. Pengambilan partisipan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi secara jelas dan spesifik.

Contoh:

Kriteria inklusi: klien stroke non hemorajik dengan keluhan tidak bisa melakukan ROM aktif secara penuh atau < 100%, bersedia menjadi responden, dan dapat berkomunikasi dengan baik.

Kriteria Eksklusi: pasien stroke non hemorajik yang sedang dalam pemantauan ketat tenaga kesehatan atau ada penyakit yang kronis.

4.      Waktu dan Lokasi Penelitian

Jelaskan kapan (rentang waktu, misalnya dari tanggal sekian sampai tanggal sekian) penelitian ini akan dilakukan dan dimana penelitian ini dilakukan

5.      Pengumpulan Data

Jelaskan bagaimana anda mendapatkan data. Misalnya Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dengan metode IPPA atau IAPP (inspeksi auskultasi palpasi perkusi)dan studi dokumentasi

6.      Uji Keabsahan Data

Keabsahan Data merupakan standart kebenaran suatu data hasil penelitian yang lebih menekankan pada data/ informasi daripada sikap dan jumlah orang. Untuk menetapkan keabsahan dan diperlukan teknik pemeriksaan (pengujian). Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data/ informasi yang diperoleh dalam penelitian sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi. Uji keabsahan data dilakukan dengan :

a.       Memperpanjang waktu pengamatan/tindakan sampai kegiatan studi kasus berakhir dan memperoleh validitas hasil yang diinginkan. Dalam studi kasus ini waktu yang ditentukan adalah 3 hari,  apabila belum mencapai validitas data diinginkan maka waktu untuk mendapatkan data studi kasus di perpanjang dua hari, sehingga waktu yang diperlukan dalam studi kasus adalah 5 hari, bila perlu tetap mengawasi klien sampai klien dianjurkan pulang (bila itu di Pelayanan Kesehatan)

b.      Member checking merupakan metode yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data dengan pihak lain untuk memperjelas data atau informasi yang telah di peroleh. Adapun pihak lain dalam studi kasus ini yaitu klien lain yang menderita penyakit yang sama, baik di Rumah Sakit maupun dalam Keluarga

7.     Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancaara, catatan lapangan, dan bahan- bahan lain, sehingga dapat dengan mudah di pahami (Sugiyono, 2015). Analisis data dilakukan melalui 3 tahap, yaitu:

a.       Reduksi data yaitu proses pemilihan data, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan data, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Kegiatan reduksi data ini dapat dilakukan melalui: seleksi data yang ketat, pembuatan ringkasan, dan menggolongkan data menjadi suatu pola yang lebih luas dan mudah di pahami.( pengembilan data yang tersedia dalam status apabila di RS contoh: hasil lab, pemeriksaan penunjang yang lain, data yang focus) atau catatan atau hasil pemerikasaan penunjang yang ada dalam keluarga.

b.      Penyajian Data yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian singkat. Penyajian data yang digunakan dalam penelitian adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.

c.       Kesimpulan yaitu dari data yang di sajikan ,kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan

8.     Etika Penelitian

Etika adalah ilmu/pengetahuan tentang apa yang dilakukan (pola perilaku) orang, atau pengetahuan tentang adat kebiasaan orang. Sedangkan penelitian adalah upaya mencari kebenaran terhadap semua fenomena kehidupan manusia, baik yang menyangkut fenomena alam maupun sosial, budaya, pendidikan, kesehatan , ekonomi, politik, dan sebagainya. Jadi, Etika Penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut. Etika penelitian ini mencakup juga perilaku peneliti atau perlakuan peneliti terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti bagi masyarakat (Soekidjo, 2014). Etika yang mendasari penyusunan studi kasus, terdiri dari:

a.       Informed Consent ( persetujuan menjadi responden), dimana subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpatisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed consent juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu.

b.      Anonimity (tanpa nama), dimana subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan . Kerahasiaan dari responden dijamin dengan jalan mengaburkan identitas dari responden atau tanpa nama (anonymity).

c.       Rahasia (confidentiality), kerahasiaan yang diberikan kepada responden dijamin oleh peneliti (Nursalam, 2014).

D.   BAB IV: Hasil dan Pembahasan

1.      Hasil

Tuliskan gambaran lokasi penelitian, hasil pengkajian (identitas klien, identitas orang tua/ penanggungjawab klien, riwayat penyakit, pola kesehatan: menurut Gordon, Pemeriksaan Fisik Head to toe, terapi medis yang sedang dijalani: obat, infus, nebul dst). Tuliskan juga analisa Data, diagnose keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan (tuliskan perkembangan dari hari pertama perawatan hingga selesai). Bagian terakhir dari Hasil adalah Evaluasi Keperawatan.

2.      Pembahasan

Pada bab ini berisi perbandingan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yang disajikan untuk menjawab tujuan khusus. Setiap temuan perbedaan diuraikan dengan konsep. Pembahasan disusun sesuai dengan tujuan khusus. Urutan penulisan berdasarkan paragraf adalah F-T-O (Fakta – Teori –Asumsi/ Opini), isi pembahasan sesuai dengan tujuan khusus.

E.   BAB V: Penutup

1.      Kesimpulan

Tuliskan kesimpulan dari pembahasan yang sudah didapat termasuk perubahan perlakuan atas intervensi keperawatan pada masalah keperawatan yang diambil.

2.      Saran

Saran dapat diberikan kepada pasien, keluarga,perawat (jika di Pelayanan Kesehatan), Rumah sakit/ Puskesmas, dan peneliti selanjutnya.

Daftar Pustaka

Cantum kan Rujukan atau sumber  yang di pakai dalam naskah, jumlahnya sesuai dengan yang di pakai .

Daftar  Rujukan yang di pakai dalam Menulis Karya Ilmiah tersebut.

Daftar Pustaka di susun ber urutan sesuai dengan alphabet. Pengetikan daftar pustaka di atur dalam satu spasi, tetapi jarak antara dua  sumber   berjarak 1.5 spasi. Ada 2 model dalam menuliskan daftar pustaka :

APA ( American Phsycological Association ) , 2010 :

Contoh : 1 pengarang :

Cochrane, A ( 2007 ), Understanding Urban policy: A Criticcal Approach . Malden, MZA : Blackwell Publishing.

Contoh : 2 pengarang .

Palmer, G.R. & Short ,S .D     ( 2010 ), Healthcare  and Public  policy: An Australian analysis ( 4 th ed). South Yarra. VIC: Palgrave Macmillian .

HARVARD 2011  

Contoh :  1 Pengarang  :

Karskens, G 1997, The Rocks :  Life In early Sydney, Melbourne University Press, Carlton.

Contoh : 2 pengarang :

Gerster , R & Basseltt , J 1991, seizures of Youth : the sixties and Australia, Hyland House , Melbourne.

Lampiran

Lampiran yang bisa dilengkapi yaitu permohonan menjadi responden, studi pendahuluan dari institusi tempat pelaksanaan studi kasus , keterangan kelaikan etik bila ada, form pengkajian keperawatan.

Komentar